Manusia hari ini suka bersangka-sangka, ada yang berprasangka baik ada juga sangkaan buruk. Orang rajin beribadah disangka riya’, Orang yang istirahat disangka malas Orang yang pakai baju baru disangka pamer, Orang yang pakai baju jelek disangka merendah. Orang makan banyak disangka rakus, Orang makan sedikit disangka diet.. Orang seyum disangka mengejek, Orang yang masam disangka ngambek Orang cantik menawan disangka pakai susuk, Orang nampak ceria disangka sombong.. Orang mengingatkan dan menasehati disangka mengumpat, Orang diam disangka menyendiri. ……… Orang pake jilbab disangka ketombean…. Botak…. Rambut jelek….. huff….. Orang melaksanakan perintah Alloh disangka aneh, tapi untuk yang meninggalkan syare’at dibilang moderen …. Siapa tahu yang diam itu karena berdzikir kepada Alloh Siapa tahu yang senyum itu karena bersedekah Siapa tahu yang masam itu karena mengenangkan dosa Siapa tahu yang menawan itu karena bersih hati fikirannya Siapa tahu yang ceria itu karena rajin dan cerdasnya..
Alangkah indahnya jika kita lebih menjauhi sikap suka bersangka-sangka karena ia bakal memusnahkan ukhuwah persahabatan, memusnahkan simpanan pahala amal baik pelakunya sehingga seperti musnahnya kayu dimakan api … Satu perkara yang terlihat, macam-macam kesimpulan yang bisa dibuat. Semuanya tergantung bagaimana melihatnya. “Sesungguhnya perasangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (Qs. Yunus : 36)” Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari perasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah mengunjingkan satu sama lain.... (Qs. Al Hujuraat : 12) |